WISATA BUATAN MINAHASA
Rumah Loji
Loji Tondano adalah sebuah bangunan berukuran besar yang memiliki nilai sejarah tinggi yang terletak di Kelurahan Rinegetan Kecamatan Tondano Barat Kabupaten Minahasa. Loji Tondano ini sebelumnya berlokasi di kawasan Kantor Bupati Minahasa saat ini sekitar tahun 1979 dan sempat dibongkar dan dipindahkan ke wilayah yang saat ini di Kelurahan Rinegetan untuk alasan pelestarian. Bangunan ini juga dijadikan objek wisata sejarah dan telah mendapatkan status sebagai cagar budaya dengan nilai sejarah yang berhubungan dengan aneka peristiwa di masa penjajahan Belanda. Loji ini juga dahulunya merpakan tempat tinggal para pejabat tinggi Hindia Belanda yang bertugas sebagai kepala distrik atau dengan sebutan lain yaitun Konteler. Antara tahun 2013 – 2018, di Loji Tondano beberapa kali dijadikan lokasi pelaksanaan berbagai kegiatan bernuansa adat dan budaya seperti pertemuan Majelis Adat Minahasa, dialog kebudayaan dan sejenis lainnya. Sekilas tentang arsitektur Loji Tondano memang menunjukkan struktur bangunan bergaya Belanda namun diimbangi dengan kearifan lokal Minahasa, sehingga suasana bangunan terpancar kebudayaan Minahasa yang identik dengan rumah panggung. Pada salah satu tempat di dalam bangunan Loji ini terdapat fosil ikan berukuran besar yang hingga saat ini belum diketahui asal usulnya mengapa bisa ada di dalam bangunan Liji Tondano ini. Untuk berkunjung ke Loji Tondano, bagi wisatawan nusantara maupun mancanegara dapat menempuh perjalanan darat dari Kota Manado sekitar 4- 60 menit dengan menggunakan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum. (Frangki Wullur)
God Bless Park
God Bless Park berada di depan kantor Bupati Minahasa
Benteng Moraya
Menyimpan jejak perjuangan rakyat Minahasa melawan penjajah, Benteng Moraya kini berdiri megah sebagai simbol keberanian dan persatuan. Saksikan sejarah berpadu dengan keindahan alam Tondano di satu tempat yang menakjubkan.
Lomban Water Park
Lomban Waterpark merupakan salah satu destinasi wisata yang patut untuk dipertimbangkan ketika memasuki musim liburan. Destinasi wisata ini berada di Minahasa dan memiliki berbagai fasilitas yang memanjakan pengunjung.
Makatete Hills
Makatete Hills merupakan destinasi wisata alam yang berada di Desa Warembungan, Kecamatan Pineleng, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara dengan jarak dari Kota Manado yaitu sekitar 25 kilometer. Makatete Hills menawarkan pemandangan Kota Manado, Pulau Manado Tua, Pantai Manado, Gunung Klabat dan hamparan laut Sulawesi dengan sejumlah pulau di sebelah utara Manado, seperti Bunaken dan Siladen. Di puncak bukit juga terdapat salib besar yang sangat ikonik dan beberapa wahana seperti sepeda gantung, ayunan raksasa, flying fox dan sky tree. Pengunjung dapat menikmati suasana sejuk yang berpadu dengan pemandangan yang memukau terutama saat matahari terbit dan terbenam. Di lokasi tersebut juga tersedia fasilitas seperti area parkir, kamar mandi dan restoran dengan menu yang terjangkau, sehingga menjadikan tempat ini cocok untuk rekreasi keluarga, camping, trekking serta dapat bersantai sambil menikmati keindahan alam. Makatete Hills sendiri berjarak sekitar 14-25 km dari Manado dengan waktu tempuh kira-kira 30 menit hingga satu jam dengan mobil atau motor dan dapat dicapai melalui rute dari Jalan AA Maramis, Ring Road, Jalan Raya Manado-Tomohon dan belok ke Jalan Warembungan. Cara tercepat dari Bandara Samratulangi ke Makatete Hills adalah dengan perjalanan darat menggunakan kendaraan roda dua atau empat selama sekitar 30 menit. Rutenya adalah dari bandara menuju jalan AA Maramis sejauh sekitar 5 kilometer, kemudian di perempatan Transmart Manado membelok ke kiri ke arah Ring Road. Dari Ring Road, belok ke jalan Manado-Tomohon, lalu belok ke jalan Desa Warembungan sampai ke ujung desa, di mana Makatete Hills berada. Jalan menuju lokasi agak menanjak tetapi dalam kondisi baik dengan pemandangan indah sekitar perbukitan dan pepohonan.








